5/06/2011

Lega melihatmu

Saat menulis postingan ini ada senyum mengembang dibibirku...aku lega melihat keadaan kalian hari ini...seminggu lalu saat pulang kulihat wajah ringan dan penuh semangat itu menyembul diwajahmu...rasanya inilah titik tolak hidup kalian...(entahlah kapan tepatnya kehidupan ringan dan mapan ini pernah kita rasakan mungkin sebenarnya juga hanya sebenar ujian ketidak mapanan itu datang menyambangi hidup kita)
Kemarin kulihat ibuk mulai enjoy menikmati hidupnya tanpa resah ini itu...dan bapak terlihat begitu semangat dengan usahanya...alhamdulillah...puji syukur luar biasa... tak ada lagi beban dipundak dan benak kalian...rasa-rasanya lunas sudah peluh dan lelah kalian saat harus membesarkan kami bertiga. Memang tak ada masa berat dan sulit saat membesarkan kami. Tiga putrimu yang tumbuh bersama dan memerlukan biaya dalam waktu bersamaan pula. 4 tahun jeda usia diantara kami membuat kami punya keperluan dan kebutuhan berbeda. Waktu itu mbak Rini SMA, mbak Erna SMP, sedangkan aku SD...hahaha repot ya...tapi skali lagi alhamdulillah...tak ada yang kurang dari kami...kami nyaman...kami bahagia...kami cukup...sampai akhirnya mbak Rini menikah dan tinggal sendiri...mbak Erna kerja, menikah dan menjaga kalian, sementara aku kuliah...nganggur 6 bulanan trus bekerja sampai sekarang...sempat ada masa transisi saat beban tanggungjawabmu atas putri-putrimu tlah diambil menantumu...pintu rejeki perlahan tertutup...usaha yang tlah membesarkan kami mencukupi kami membuat kami merasakan bangku kuliah, mengembangkan senyum bangga diwajah kalian saat hari wisuda kami...surut...ada kepanikan...ada kebinggungan...kalian jadi murung, ibuk menjadi perempuan yang luar biasa keras, bapak jadi sensitif, mudah marah...tawa hilang...canda lenyap....duduk bersantai dalam kehangatan kluarga serasa tak perlu...kalian berjibaku memutar kuat-kuat kran rejeki itu...kalian tumbuh menjadi jiwa-jiwa yang keras...yah...beberapa tahun belakangan mungkin malah jadi puncak perjuangan kalian...saat kalian ingin mengantar kami dalam kemapanan kran rejeki itu tak deras lagi mengucur...butuh waktu dan entahlah apakah ini terlalu lama atau malah cepat...hari ini...sekarang...senyum lega itu tlah mengembang kembali diwajah kalian...kran pelan kembali terbuka...bersama-sama kita buka pintu rejeki kita...syukur padaMU Rabb ku...
Dan kini kami tlah cukup nyaman dengan hidup kami masing-masing tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi...
Lihat...putri-putri kecilmu tlah tumbuh dewasa...menjadi perempuan-perempuan tegar yang tak perlu ragu kau lepaskan...sekarang kami yang gantian menjaga, merawat dan memanjakan kalian bapak ibuku...tak perlu kau khawatirkan keadaan kami...kami adalah putri-putri kecilmu yang tlah menjelma sekuat karang (meskipun tak ada anak laki-laki dikeluarga kita tapi putrimu ini melebihi kuat dan tegarnya anak laki-laki : ) ...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar